Jumat, 16 Oktober 2015

PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG IT

PT. Agranet Multicitra Siberkom

·       Sejarah
 PT. Agranet Multicitra Siberkom (yang dikenal sebagai Agrakom) merupakan induk perusahaan dari detik.com,Pada awalnya  para pendiri Agrakom (dahulu dikenal Agra) bergerak dalam bidang desktop publishing: membuat percetakan, membuat company profile, dll. Hal yang membuat Agrakom terjun dalam bidang internet adalah diawali dengan munculnya Internet di Indonesia tahun 1994, dimana bisnis yang ada waktu itu kebanyakan ISP (Internet Service Provider). Melihat adanya peluang bisnis maka Agrakom mulai masuk dengan satu spesifik yang menjadi daya jual yaitu sebagai web agency atau web server.
                Pada tanggal 9 Juli 1998, Agrakom mendirikan situs web internet dengan nama Detik.com. Adapun berita yang diutamakan adalah yang bersifat sosial politik. Pemilihan strategi ini sungguh tepat sesuai dengan keadaan kondisi di Indonesia saat itu, dimana mass media tidak mempunyai kebebasan berpendapat terutama masalah politik sehingga banyak pengguna internet yang mencari alternatif pemberitaan di internet.
              Situs www.detik.com tersebut menjadi situs web terpopuler di Indonesia dengan adalannya “Breaking News” pada tahun 1999, dan pada awal tahun 2000 Agrakom mendapat pendanaan dari sejumlah investor asing yang dikoordinasikan oleh Techpacific.com (lembag keuangan berbasis di Hongkong dengan spesialisasi membantu perusahaan teknologi di kawasan asia) dimana 15% saham kepemilikan dari Agrakom dibeli oleh Techpacific senilai US$2.5 Juta (Venture capital). Data yang dapat memungkinkan Detik.com berekspansi dengan cepat dalam mengembangkan isi dari Detik.com. Pada tanggal 9 Februari 200, PT. Agranet Multicitra Siberkom meluncurkan Detik.com (www.detik.com) sebagai portal umum.
Dengan membanjirnya gosip seputar pemerintahan, Detik.com khawatir dianggap sebagai penyebar gosip. Oleh karena itu Detik.com berupaya agar orang percaya terhadap berita yang disajikan dengan menerapkan konsep 5W 1H (What, Where, Why, Who, When dan How) yang dapat di cek kebenarannya. Dari halaman tersebut ternyata hal ini dapat mengubah persepsi masyarakat serta menguatkan nama Detik.com.
              Ini semua karena kepercayaan adalah target utama Detik.com, hal ini dibuktikan dengan banyaknya media cetak yang mengutip pemberitaan Detik.com Bahkan beberapa media cetak, menurunkan berita Detik.com secara utuh terutama media – media di daerah. Namun target Detik.com adalah bukan perusahaan pers, melainkan adalah end users (pembaca langsung).
             Setelah dilincurkannya situs Breaking News internet www.detik.com yang berada langsung dibawah payung Agrakom, menjadi portal umum, langkah awal yang diterapkan oleh Agrakom pada situs Detik.com setelah menjadi portal adalah adanya penambahan aneka fasilitas baru seperti email gratis berbasis web, forum, chatting, direktori, serta portal yang dilengkapi kanal (channel) khusus seperti perempuan, wisata, karir, horoskop, buku, hiburan dan internet.
         
·       Partner
Partner E-commerce yang digandeng oleh Detik.com diantaranya adalah Telkom, Sanur Online, dan Zyrex. Dalam pengisian berbagai macam kanal yang disediakan oleh Detik.com, para pemilik content (isi) dan E-commerce tersebut bisa bergabung sebagai partner. Dengan adanya pengembangan yang dilakukan oleh Agrakom serta penambahan fasilitas baru lainnya diharapkan dapat memperkuat posisi Detik.com sebagai situs internet yang paling sibuk di Indonesia. Transformasi sebagai portal umum diperkirakan akan mampu menambah jumlah pengguna Detik.com.
·       Perkembangan
Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi Detik.com (PT. Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli Detik.com secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp — sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.

Nama      : Agung Maulana
Kelas      : 4IA21
NPM      : 50412361

SUMBER:

www.agrakom.com