PT. Agranet Multicitra
Siberkom
· Sejarah
PT.
Agranet Multicitra Siberkom (yang dikenal sebagai Agrakom) merupakan induk
perusahaan dari detik.com,Pada awalnya para pendiri Agrakom (dahulu
dikenal Agra) bergerak dalam bidang desktop publishing: membuat percetakan,
membuat company profile, dll. Hal yang membuat Agrakom terjun dalam bidang
internet adalah diawali dengan munculnya Internet di Indonesia tahun 1994,
dimana bisnis yang ada waktu itu kebanyakan ISP (Internet Service Provider).
Melihat adanya peluang bisnis maka Agrakom mulai masuk dengan satu spesifik
yang menjadi daya jual yaitu sebagai web agency atau web server.
Pada
tanggal 9 Juli 1998, Agrakom mendirikan situs web internet dengan nama
Detik.com. Adapun berita yang diutamakan adalah yang bersifat sosial politik.
Pemilihan strategi ini sungguh tepat sesuai dengan keadaan kondisi di Indonesia
saat itu, dimana mass media tidak mempunyai kebebasan berpendapat terutama
masalah politik sehingga banyak pengguna internet yang mencari alternatif
pemberitaan di internet.
Situs www.detik.com tersebut menjadi situs
web terpopuler di Indonesia dengan adalannya “Breaking News” pada tahun 1999,
dan pada awal tahun 2000 Agrakom mendapat pendanaan dari sejumlah investor
asing yang dikoordinasikan oleh Techpacific.com (lembag keuangan berbasis di
Hongkong dengan spesialisasi membantu perusahaan teknologi di kawasan asia)
dimana 15% saham kepemilikan dari Agrakom dibeli oleh Techpacific senilai
US$2.5 Juta (Venture capital). Data yang dapat memungkinkan Detik.com
berekspansi dengan cepat dalam mengembangkan isi dari Detik.com. Pada tanggal 9
Februari 200, PT. Agranet Multicitra Siberkom meluncurkan Detik.com (www.detik.com) sebagai portal umum.
Dengan
membanjirnya gosip seputar pemerintahan, Detik.com khawatir dianggap sebagai
penyebar gosip. Oleh karena itu Detik.com berupaya agar orang percaya terhadap
berita yang disajikan dengan menerapkan konsep 5W 1H (What, Where, Why, Who,
When dan How) yang dapat di cek kebenarannya. Dari halaman tersebut ternyata
hal ini dapat mengubah persepsi masyarakat serta menguatkan nama Detik.com.
Ini
semua karena kepercayaan adalah target utama Detik.com, hal ini dibuktikan
dengan banyaknya media cetak yang mengutip pemberitaan Detik.com Bahkan
beberapa media cetak, menurunkan berita Detik.com secara utuh terutama media –
media di daerah. Namun target Detik.com adalah bukan perusahaan pers, melainkan
adalah end users (pembaca langsung).
Setelah
dilincurkannya situs Breaking News internet www.detik.com yang
berada langsung dibawah payung Agrakom, menjadi portal umum, langkah awal yang
diterapkan oleh Agrakom pada situs Detik.com setelah menjadi portal adalah
adanya penambahan aneka fasilitas baru seperti email gratis berbasis web,
forum, chatting, direktori, serta portal yang dilengkapi kanal (channel) khusus
seperti perempuan, wisata, karir, horoskop, buku, hiburan dan internet.
· Partner
Partner
E-commerce yang digandeng oleh Detik.com diantaranya adalah Telkom, Sanur
Online, dan Zyrex. Dalam pengisian berbagai macam kanal yang disediakan oleh
Detik.com, para pemilik content (isi) dan E-commerce tersebut bisa bergabung
sebagai partner. Dengan adanya pengembangan yang dilakukan oleh Agrakom serta
penambahan fasilitas baru lainnya diharapkan dapat memperkuat posisi Detik.com
sebagai situs internet yang paling sibuk di Indonesia. Transformasi sebagai
portal umum diperkirakan akan mampu menambah jumlah pengguna Detik.com.
· Perkembangan
Pada 3 Agustus
2011 CT Corp mengakuisisi Detik.com (PT. Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom).
Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp.
Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli Detik.com secara total (100 persen)
dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih, maka
selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp —
sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat
Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai
Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.
SUMBER: