Tugas
Softskill
*Client Server *
Agung Maulana
50412361 ( 2IA21 )
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat rahmat yang diberikan pada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas yaitu membuat karya tulis yang berjudul “ Client Server “
Penulis
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karena-Nya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Bekasi, Mei
2014
Agung
Maulana
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan didorong oleh perkembangan Teknologi informasi
yang sangat pesat di berbagai bidang. Hal ini juga yang menyebabkan munculnya
kemajuan pada perangkat lunak dan diimbangi pula dengan kemajuan dan
kecanggihan teknologi beserta perangkat kerasnya. Secara langsung ataupun
tidak, teknologi informasi telah menjadi bagian penting dari berbagai bidang
kehidupan. Karena banyak kemudahanyang ditawarkan, teknologi informasi hampir
tidak dapat dilepaskan dari berbagai aspek kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, penulis ingin sedikit memberitahukan
kepada pembaca tentang jaringan dengan
implementasi client – server.
1. 2 Rumusan Masalah
Setelah
melihat latar belakang masalah diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa
masalah yang melatar belakangi tugas
akhir ini adalah bagaimana membangun sebuah jaringan menggunakan metode client
- server.
1.3
Tujuan
Mengetahui seberapa penting peranan client-server,
proses yang terdapat pada client-server dan fungsi dari penggunaan
client-server.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Client Server
Client
merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data
atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang
menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Sehingga Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
2.2
Fungsi Client Server
Dalam konteks basis data, client
mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi
basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate
kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan
ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server
menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke
client.
2.3
Jenis Server
1. Server dedicated
Yaitu server yang tidak memiliki
fungsi lain. Ia tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis
dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang
dijalankannya, misalnya Novell Netware.
2. Server Non-Dedicated
Yaitu server yang juga bisa
berfungsi sebagai workstation. Contohnya : Microsoft Windows NT Server,
Mocrosoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/
2.4 Keunggulan client server :
• Kecepatan
akses lebih tinggi.
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik.
• Sistem backup data lebih baik.
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik.
• Sistem backup data lebih baik.
2.5 Kelemahan
Client/Server :
·
Biaya lebih mahal.
·
Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk
menjadi server.
·
Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu
maka keseluruhan jaringan terganggu.
2.6 Arsitektur
Aplikasi Client-Server
Aplikasi
client server
Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Macam-macam
arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:
1.
Standalone
(one-tier)
Pada
arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data
dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun
computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”.
Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal
sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua
masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada
sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada
saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang
dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan
arsitektur standalone (one-tier):
·
Sangat
mudah
·
Cepat
dalam merancang dan mengaplikasikan
·
Kelemahan
arsitektur standalone (one-tier):
·
Skala
kecil
·
Susah
diamankan
2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi
ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server
jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model
Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen
tersebut yaitu :
·
User
Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
·
Manajemen
Proses.
·
Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga
terbentuk dua lapisan.
Kekurangan dari
model client/server :
·
Kurangnya
skalabilitas
·
Koneksi
database dijaga
·
Tidak
ada keterbaharuan kode
·
Tidak
ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
·
Susah
di amankan.
·
Lebih
mahal.
3. Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application
Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan
PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic
kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali
diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan
Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi
Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data
tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business
process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan
database server.
Biasanya,
implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web
Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client,
maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network
bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi
masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya
mengirimkan data ke dalam database server.
Kelebihan
arsitektur Three Tier :
Segala
sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan
pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil. Apabila
terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain
ikut salah
Perubahan
pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang
lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Kekurangan
arsitekture Three Tier :
• Lebih susah untuk merancang
• Lebih susah untuk mengatur
• Lebih mahal
4. Multi Tier
Arsitektur
Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya,
pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing.
Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server.
Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data
Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian
dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman
terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut
masih sangat mumpuni sebagai business process.
Kelebihan
arsitektur Multi tier :
Dengan
menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan
pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap
client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada
dcomcnfg.
Kekurangan
arsitektur Multi tier :
Program
aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus
memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
Lebih
mahal
Keunggulan
client server
•
Kecepatan akses lebih tinggi
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik
• Sistem backup data lebih baik
Kelemahan
Client/Server
·
Biaya
lebih mahal
·
Dibutuhkan
komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server
·
Ketergantungan
terhadap server, jika server terganggu maka keseluruhan jaringan terganggu
DAFTAR PUSTAKA
http://waingapoe.wordpress.com/2011/03/07/clent-server-peer-to-peer/
http://www.it-artikel.com/2012/04/makalah-jaringan-komputer.html
http://slametridwan.wordpress.com/arsitektur-client-server/
http://belajari-it.blogspot.com/2013/01/apa-itu-jaringan-klien-serverclient.html